Tawakal

Assalamua’alaikum wr wb,,, 😀

Dalil
Al Qur’an
“ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS Ali Imran: 122)

“Dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi sesuatu.” (QS Thalaq: 3)

“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah.” (At-Tagabun: 13)

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.” (Ali Imran: 159)

“Dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS At Taubah: 51)

Dan masih banyak lagi dalil-dalil tawakal yang bisa kita temui dalam Al Qur’an.

Hadis

Dari umar bin khathab, rasulullah bersabda, “Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya niscaya Allah akan memberi rizki kepada kalian seperti memberi rizki kepada burung. Mereka pergi pagi dengan perut kosong dan pulang sore dengan perut kenyang”. (Shahih, Tirmidzi 2344 dan berkata,hadist hasan shahih, Ibnu Majah 4164, Ahmad, dishahihkan al Akbani)

Dari Anas bin Malik sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: Jika seseorang hendak keluar dari rumahnya kemudian membaca, “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuasaan Allah”; maka akan dikatakan kepadanya, “Cukup bagimu, sungguh engkau telah diberi kecukupan, engkau pasti akan diberi petunjuk dan engkau pasti dipelihara.” Kemudian ada dua syaitan yang bertemu dan salah satunya berkata kepada yang lain, “Bagaimana engkau dapat menggoda seorang yang telah diberi kecukupan, dipelihara, dan diberi petunjuk.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya. Ia berkata dalam al-Mukhtarah, “Hadis ini telah dikeluarkan oleh Abu Dawud dan an-Nasai, Isnadnya shahih”)

Dari Ummi Salmah ra., sesungguhnya Nabi SAW. ketika akan keluar dari rumah, Baginda suka membaca: Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah… (HR. at-Tirmidzi, ia berkata, “Hadis ini hasan shahih.” an-Nawawi dalam Riyadhus ash-Shalihîn berkomentar, “Hadis ini shahih”).

Dari Abu Bakar ra., ia berkata; ketika kami berdua sedang ada di gua Tsur, aku melihat kaki-kaki kaum Musyrik, dan mereka ada di atas kami. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, jika salah seorang dari mereka melihat ke bawah kakinya, maka pasti ia akan melihat kita.” Kemudian Rasulullah bersabda: Wahai Abu Bakar, apa dugaanmu terhadap dua orang manusia, sementara Allah adalah yang ketiganya (untuk melindunginya). (Mutafaq ‘alaih)

Bahkan Ibnu Ibnul Qayyim berkata, “Tawakal adalah setengah agama.”

Arti Tawakal

Tawakal berasal dari kata “Wakalah” yang artinya mewakilkan, menyerahkan, menyandarkan.
Orang yang diberi limpahan disebut “Wakil”
Berarti tawakal bisa berarti kepercayaan hati pada wakil satu-satunya ato bisa juga mewakilkan suatu urusan pada pihak tertentu.
Beberapa ulama memliki definisi masing-masing tentang tawakal:
Ibnu Abbas
“Percaya sepenuhnya kepada Allah”
Ibnu Qoyyim al-Jauzi
“Tawakal merupakan amalan dan ubudiyah (penghambaan) hati dengan menyandarkan sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikan segala kecukupan bagi dirinya dengan tetap melaksanakan sebab-sebabnya serta usaha keras untuk memperolehnya.”

Adapun pihak-pihak yang dapat dianggap sebagai wakil adalah:
->> Yang diyakini paling benar
->> Yang diyakini paling kuat
->> Yang diyakini paling benar
->> Yang diyakini paling perhatian

Dalam konteks keimanan maka semua syarat tersebut hanya dipunyai oleh ALLAH.

Tingkatan Tawakal

  1. Ketergantungan seseorang pada Allah bagaikan klien pada pengacara
    Seorang klien akan percaya pada pengacara selama pengacara tersebut bisa memecahkan masalahnya. Apabila ada pengacara lain yang dianggap lebih berkualitas untuk memecahkan masalahnya maka klien tersebut akan berpaling kepadanya.
    Bisa dibilang seseorang yang hatinya tidak mantap menjadikan Allah sebagai satu-satunya wakil. Dia masih bergantung pada “sesuatu” yang lain yang dia anggap bisa menyelesaikan semua masalahnya.

  2. Ketergantungan seseorang pada Allah bagaikan seorang bayi kepada ibunya
    Seorang bayi tidak dapat mengenal orang lain selain ibunya tapi dia masih bisa melakukan sesuatu di luar pengetahuan ibunya.
    Hal tersebut seperti seseorang yang bergantung pada Allah tapi dia masih melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang dilarang oleh Allah.

  3. Ketergantungan seseorang pada Allah bagaikan mayat terhadap orang yang memandikan dan mengkafani
    Mayat tidak akan bisa berbuat apapun kecuali ada pihak lain yang berbuat sesuatu padanya. Mayat tidak akan bisa duduk tanpa ada yang mendudukkan, tidak bisa memakai kafan sendiri kecuali ada yang mengkafani. Mayat bergantung sepenuhnya kepada yang memandikan dan mengkafaninya. Mayat hanya bisa pasrah terhadap apapun yang dilakukan orang padanya.
    Disini seorang manusia benar-benar bergantung sepenuhnya kepada Allah.

Balasan Tawakal
Ketenangan jiwa (QS Ibrahim: 11-12)
Mendapatkan kecukupan hidup (QS Ath-Thalaq: 3)
Mendapatkan keselamatan hidup (QS Al Anbiya: 69-70)
Memiliki kekuatan, keteguhan, dan keberanian
Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang ingin menjadi orang yang paling kuat maka hendaklah ia bertawakal kepada Allah. Siapa yang ingin menjadi orang paling kaya hendaklah ia mempercayai apa yang di tangan Allah daripada apa yang ada di tangan sendiri. Dan siapa yang ingin menjadi orang yang mulia hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT” (HR. Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas)
Mendapatkan kesabaran (QS An Nahl: 41-42)
Mendapatkan pertolongan Allah (QS Al Imran: 160)
Melindungi diri dari godaan setan (QS An Nahl: 98-100)
Mendapatkan cinta Allah (QS Ali Imran: 159)

Doa agar bisa Tawakal
–> Doa Nabi Ibrahim (QS Al Mumtahanah: 4-5)
–> Doa Nabi Syu’aib (QS Al A’raf: 89)
–> Doa Kaum Nabi Musa (QS Yunus: 85)
–> Doa Rasulullah SAW
“Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku mencari keputusan. Aku berlindung dengan keagungan-Mu, Tidak Tuhan kecuali Engkau, jangan sesatkan aku, Engkau Mahahidup yang tidak akan pernah mati. Jin dan manusia akan mati.” (HR. Al Bukhari).

Maka ber-USAHA-lah kemudian ber-TAWAKAL kepada-Nya balut semuanya dengan DOA…

Referensi:
http://hi749.multiply.com/journal/item/20
http://teosufi.multiply.com/journal/item/413

Leave a comment