Pemisalan Rumah dengan Orang yang Hidup dan Mati

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu..

Dari ‘Abu Musa radhiallahuanhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pemisalan rumah yang terdapat di dalamnya penyebutan nama Allah dengan yang tidak, seperti pemisalan seseorang yang hidup dan mati”
(Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim)

IMG-20151221-WA0007

Penjelasan Hadits
Dzikir yang merupakan mengingat dan menyebut Allah adalah sebuah kehidupan bagi hati, manakala hati kosong dari mengingat Allah maka diibaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti orang yang mati, karena inti dari adanya kehidupan dalam hati seseorang adalah hati. Apabila hati tersebut dipenuhi kehidupan, maka kehidupan anggota tubuh yang lain akan tampak dari dirinya, begitu pula sebaliknya, apabila hati tersebut telah mati dan lalai dari mengingat Allah, maka kehidupan anggota tubuh yang lain tidak tampak walaupun jasadnya masih hidup.

Kehidupan anggota tubuh yang lain akan tampak manakala anggota tersebut digunakan dengan baik dan untuk perbuatan terpuji, lisan yang selalu berkata baik, menasihati, mengingatkan, tangan yang selalu dipakai bersedekah, membantu orang yang butuh, kaki yang selalu digunakan untuk melangkah ke masjid, mata yang selalu digunakan untuk membaca dan melihat yang bermanfaat. Itulah pengaruh hidupnya hati.

Begitu pula jika suatu rumah penghuninya senantiasa berdzikir dan mengingat Allah, rajin membaca Al Qur’an, saling menasihati dan mengingatkan ketika sesuatu yang haram dilakukan, maka kehidupan dari rumah tersebut akan nampak suasana yang tenteram, sejuk, senantiasa memotivasi untuk semakin dekat dengan Rabb, sebagaimana juga kehidupan dari manusia yang tampak.

Namun, apabila rumah tersebut jarang diisi dengan dzikir, jarang dibacakan Al Qur’an, bahkan yang ada selalu kemaksiatan yang dilakukan tanpa diingatkan, maka kehidupan dari rumah tersebut tidak akan tampak, berupa suasana yang tidak sejuk dan membuat jauh dari Allah, sebagaimana kehidupan dari orang yang mati hati tidak tampak.

Maka, hidupkanlah rumah dengan memperbanyak melakukan ketaatan di dalamnya, dan menjauhinya dari kemaksiatan.

Wallahu Ta’ala a’lam

Ustadz Fahrisan Lc hafidzahullah

Leave a comment